Kerusakan Fuel Pump, Isu Besar Atau Sengaja Dibesar-besarkan?!

Kebanyakan Kasus Terjadi Baru-Baru ini?!

Mewabahnya fuel pump yang rusak akibat bensin yang diduga kotor membuat komponen mesin ini laris di pasaran. "Fuel pump saat ini menjadi komponen spare part yang paling fast moving. Paling banyak dicari," ujar Ketua Umum Karimun Club Indonesia Pujiyono Wahyuhadi, Senin (19/7/2010).

Puji menuturkan fuel pump sangat laris di daerah Duta Mas Fatmawati dan Atrium Senen. "Baik yang orisinil maupun substitusinya," ujarnya. Untuk Karimun, fuel pump yang orisinil harganya sekitar Rp 600.000, sementara yang substitusinya mencapai Rp 250.000 sampai Rp 300.000.

Puji dan komunitasnya tidak sendirian menderita akibat fuel pump yang mogok. Komunitas otomotif lain seperti Baleno Club Indonesia juga mengeluhkan hal yang sama. Komunitas pun meminta pihak terkait seperti Pertamina, BPPT, serta ATPM melakukan riset yang kemudian hasil tersebut wajib diberitahukan kapada masyarakat.

Khusus untuk mobil Baleno, pompa bensin Baleno yang masuk perawatannya rusak dan panas seperti terbakar. Di bengkel baleno club, Kasus fuel pump jebol mulai terjadi pada awal Juli 2010. Kemudian akhir-akhir ini mulai memuncak.

Apa itu Fuel Pump/Pompa Bahan Bakar/Rotaks?

Mungkin masyarakat awam masih bertanya-tanya, apa itu fuel pump? apa kegunaannya, disini akan saya jelaskan sedikit:

Pompa bahan bakar adalah sering (tetapi tidak selalu) komponen penting pada mobil atau pembakaran internal lainnya pada kendaraan bermesin. Banyak mesin (mesin sepeda motor tua khususnya) tidak memerlukan pompa bahan bakar sama sekali, membutuhkan gravitasi hanya untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar melalui jalur atau selang ke mesin. Tapi dalam desain non-gravitasi, bahan bakar harus dipompa dari tangki bahan bakar untuk mesin dan disalurkan di bawah tekanan rendah ke karburator atau di bawah tekanan tinggi ke sistem injeksi bahan bakar.

Mesin lama menggunakan pompa mekanik tekanan rendah yang dipasang di luar tangki bahan bakar, sedangkan mesin bahan bakar injeksi/modern sering menggunakan pompa bahan bakar listrik yang sudah terpasang di dalam tangki bahan bakar (dan beberapa mesin bahan bakar injeksi memiliki dua pompa bahan bakar : satu tekanan rendah / tinggi pasokan pompa dalam tangki dan satu tekanan tinggi / volume rendah di pompa atau dekat mesin).

Pada mobil modern pompa bahan bakar biasanya listrik dan terletak di dalam tangki bahan bakar. Pompa menciptakan tekanan positif di garis bahan bakar, mendorong bensin ke mesin. Tekanan bensin yang lebih tinggi meningkatkan titik didih. Menempatkan pompa dalam tangki menempatkan komponen paling mungkin untuk menangani bensin baik (pompa sendiri) jauh dari mesin, terendam dalam cairan dingin. Manfaat lain untuk menempatkan pompa di dalam tangki adalah bahwa kecil kemungkinan untuk terjadinya api.

Meskipun komponen listrik (seperti pompa bahan bakar) dapat memulai percikan dan menyulut bahan bakar, bahan bakar cair tidak akan meledak dan karena itu menenggelamkan pompa dalam tangki adalah salah satu tempat paling aman untuk menyimpannya. Pada sebagian besar mobil, pompa bahan bakar memberikan aliran konstan dari bensin ke mesin, bahan bakar tidak digunakan dikembalikan ke tangki. Hal ini semakin mengurangi kesempatan bahan bakar memanas, karena tidak pernah disimpan akan dikontrol melalui modulasi pulsa-lebar tegangan pompa ini dapat meningkatkan umur pompa., Memungkinkan perangkat yang lebih kecil dan ringan untuk digunakan, dan mengurangi beban listrik.

Kasus Paling Parah

Kasus pompa bahan bakar atau fuel pump mampet paling parah mungkin menimpa armada taksi Blue Bird. Gangguan ini terjadi pada sekitar 1.200 mobil dari 17 pool yang tersebar di Jabodetabek. Kabar tersebut disampaikan Humas PT Blue Bird, Teguh Wijayanto, Rabu (21/7/2010).

"Kendaraan mulai bermasalah dengan pompa bahan bakar pada awal Juni dan sampai sekarang masih berlangsung," ungkap Teguh. Ke-1.200 unit itu, menurut Teguh, adalah kendaraan yang berada di luar alias beroperasi. Jumlah itu belum termasuk mobil yang dikandangkan karena tidak bisa distarter. "Setiap harinya, yang terkena 30 sampai 40 unit," aku Teguh.

Pihak Blue Bird belum bisa menyimpulkan penyebab dari gangguan pada pompa bahan bakar ini. "Hanya, dari hasil pemeriksaan, terjadi penggumpalan," ungkapnya.

Pengisian bahan bakar taksi-taksi ini dilaksanakan di beberapa SPBU yang menjalin kerja sama dengan Blue Bird. Teguh mengungkapkan, pihaknya belum melayangkan komplain ke Pertamina sehubungan dengan kualitas bahan bakar. "Kami baru komplain ke ATPM karena kendaraan masih dalam masa garansi," sebut Teguh.

Akibat kejadian ini, dua dampak muncul. Pertama, dari segi pengemudi, pendapatan harian mereka terganggu alias bisa tidak memenuhi target. Kedua, dari sisi pelanggan, perjalanan jadi terganggu, "Ini jelas berpengaruh pada image nama Blue Bird," kata Teguh.
 
Kenapa Premium?!

 
Mobil yang mengalami kerusakan pompa bensin hanya terjadi pada mobil yang menggunakan bahan bakar Premium saja. Untuk Pertamax dan BBM lain masih aman dan terhindar dari kerusakan pompa bensin.
 
"Dari hasil pengamatan, 99% yang mengalami masalah ini ternyata mobilnya menggunakan bahan bakar jenis Premium," ujar Ajat Sudrajat pemilik bengkel mobil Twin Garage yang juga merupakan bengkel resmi bagi para member Baleno Club, Senin (19/7/2010).

Khusus untuk mobil Baleno, tuturnya, pompa bensin Baleno yang masuk perawatannya rusak dan panas seperti terbakar. "Saya agak curiga Premium mengandung sesuatu yang bisa merusak fuel pump, karena mereka yang pakai BBM lain tidak kena," ujarnya.

Karenanya faktor SPBU yang kurang sering menguras tangki menurutnya bukan penyebab utama fuel pump jebol. "2 minggu terakhir total ada 12 mobil, hari minggu kemarin ada 4 mobil. Dan hari ini ada 1 mobil yang rusak," ujarnya.
 
Dari penelitian yang dilakukan menurut Iwan Abdurachman dari Training PT Toyota Astra Motor mengatakan bahwa bensin premium itu diperkirakan kotor atau memiliki kadar sulfur tinggi. Akibatnya, brush pada motor listrik untuk memompa bensin ke mesin menjadi kotor sehingga terjadi hubungan pendek dan akhirnya mati.

“Sudah diteliti di Thailand karena Limo berasa dari negara tersebut. Ditemukan, brush berkarat dan kotor,” ungkap Iwan. Menurutnya, brush menjadi kotor lantaran pompa listrik tersebut direndam dalam tangki bensin. Kotoran masuk ke celah brush (atau ada juga yang menyebutnya 'arang').

Diinformasikan lagi bahwa masalah ini hanya ditemukan pada mobil yang menggunakan premium di Jakarta, sedangkan laporan dari luar daerah belum ada. Kondisi makin parah ditemukan pada bulan Juni. Gangguan sendiri sudah mulai muncul pada bulan Mei lalu.
 
Ada Apa?
 
Anehnya kasus ini berdekatan dengan Pemerintah akan membatasi penggunaan BBM bersubsidi bagi mobil keluaran tahun 2005 ke atas. Pemilik mobil keluaran anyar itu dianggap memiliki kemampuan ekonomi lebih tinggi sehingga tidak perlu mendapat subsidi lagi. "Jadi, saya kira untuk keluaran tahun 2005 tidak butuh subsidi lagi," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedi Saleh, Jumat (16/7/2010).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Evita Legowo menjelaskan, patokan tahun keluaran 2005 ini berdasarkan data Survai Sosial Ekonomi Nasional (Susesnas). Dia menambahkan, patokan dasar tahun 2005 ini masih di kalangan internal pemerintah dan belum melibatkan pengusaha, seperti Gaikindo. 

Tudingan paling keras dikeluarkan oleh YLKI yang menduga ada kesengajaan yang dilakukan oleh Pertamina atau Pihak tertentu agar masyarakat beralih ke Pertamax. Menurut pengurus harian YLKI, Tulus Abadi, penurunan kualitas premium yang dilakukan pihak tertentu tersebut tentu saja akan berimbas terhadap kendaraan pribadi karena saat ini saja kualitas BBM di tanah air masih lebih rendah dibanding standar internasional.
 
"Penghematan BBM perlu dilakukan, tapi jangan dengan cara-cara seperti ini, itu cara yang enggak fair." Kata Tulus.
 
Ada juga anggapan masyarakat bahwa kasus ini juga terkesan diblow up dan diliput besar-besaran oleh media agar masyarakat takut menggunakan BBM premium dan beralih ke bahan bakar lain.

Seperti diketahui, pemerintah memang sedang bingung mencari cara untuk menekan penggunaan BBM bersubsidi di tengah masyarakat, karena diperkirakan konsumsi BBM pada tahun ini akan membengkak menjadi 40,1 juta kiloliter sementara kuota APBN-2010 dipatok pada level 36,5 juta kiloliter.
 
Bagaimana Selanjutnya?!
 
Tentu saja yang diharapkan masyarakat saat ini adalah kepastian penyebab masalah yang terjadi dan penanggulangannya dan apabila ada pihak-pihak yang terlibat harus bertanggung jawab dan kalau perlu diseret ke pengadilan karena ini mencederai UU Perlindungan Konsumen.

Dari berbagai sumber (pap)